TALAUD cahayasiang.com – Nelayan asal desa Maredaren Kiama, Kecamatan Melonguane, yang berinisial AM alias Antonius yang diduga hilang saat melaut di napongguil perairan Kiama akhirnya ditemukan tak bernyawa alias meninggal dunia di dasar laut dengan kedalaman sekira 30 meter sekitar perahunya.
Informasi ini beredar saat perahu miliknya ditemukan kosong di lokasi mengail ikan oleh Paransi Magenda dan Dirman Losoh warga desa Kiama Induk sekira pukul 01.00 wita, Minggu(10/9/2017).
Paransi kemudian meneruskan informasi orang hilang ini kepada Pablo Bungkuran warga lainnya, yang selanjutnya meneruskan informasi tersebut kepada Ani Magenda, istri dari nelayan yang hilang tersebut.
Berdasarkan Pantauan cahayasiang.com, istri korban Ani Magenda mengungkapkan, suaminya turun dari rumah untuk melaut sekitar pukul 19.00 wita pada, Sabtu (9/9/2017) malam.
Pria paru baya tersebut mengenakan celana panjang berwarna hitam, tetapi ia lupa warna kaos yang dikenakan.
“Jam 7 malam turun ke laut. Dapa dengar so nda ada. Informasi ini dari pa Paransi Magenda dan Dirman yang diteruskan oleh Pablo Wando pa kita di rumah pagi-pagi, depe jam kita nintau. Polisi juga so datang minta keterangan ,” ungkap Istri korban Minggu (10/9/2017) sembari berharap suaminya cepat ditemukan.
Saat pencarian sejak pagi tadi oleh pemerintah, masyarakat desa kiama, keluarga dari bowombaru dibantu tim EFQR atau reaksi cepat Pangkalan TNI AL Lanal Melonguane akhirnya menemukan Nelayan malang tersebut sekira pukul 10.30 Wita dalam kondisi sudah tak bernyawa dan tersangkut diantara karang laut.
Sementara itu Dan Lanal Melonguane Letkol (Mar) Moh. Maftukin menginformasikan bahwa
ada warga yang datang melaporkan peristiwa tersebut sekira pukul 07.00 wita bahwa ada nelayan hilang.
“Kita langsung tindak lanjuti dengan menurunkan tim EFQR dengan 7 personil melakukan penyisiran di lokasi kemungkinan hanyutnya nelayan . Pada saat ditemukan oleh anak korban yang telah melakukan penyelaman manual kita bantu evakuasi, kemudian dibawa ke rumahnya,” ujar Danlanal Melonguane, Letkol ( Mar) Moh Maftukin.
Jenazah korban saat ini telah dibawa ke rumahnya untuk dimandikan dan mengikuti prosesi pemakaman sebagaimana layaknya. (CSpemberianpanumbalang/wl)