Jakarta, 15/9/2917 (CS) – Saat ini Indonesia dihadapkan pada masalah kekurangan ketersediaan (backlog) perumahan yang jumlahnya mencapai 11,4 juta unit. Masalah ini hanya bisa diatasi oleh para pengembang yang memiliki terobosan dalam menyediakan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Chief Executive Officer (CEO) Lippo Group James T Riady dalam acara “BTN Golden Property Awards 2017” di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (11/9/17) awal prkan ini.
“Jika defisit perumahan banyak, harus ada terobosan yang belum pernah dipikirkan pemerintah. Kita kan di koridor Cikampek, sudah 25 tahun. Kita tahu perizinannya seperti apa. Semua izinnya sudah ada,” ujar James pada ‘talkshow’ yang dipandu Najwa Shihab, dan juga menampilkan beberapa tokoh perbankan serta properti nasional, termasuk Dirut Bank BTN, Maryono.
Sebenarnya kondisi ekonomi dunia mulai pulih. Pertumbuhan ekonomi di kawasan Amerika dan Eropa sudah menuju level pertumbuhan sebelum dilanda krisis.
Demikian juga di kawasan Asia. Bahkan, Indonesia jadi negara paling memiliki pertumbuhan ekonomi terbaik. Semua indikator makro meningkat, meskipun masih kebutuhan-kebutuhan primer masyarakat belum terpenuhi.
Di sektor properti, Indonesia masih mengalami defisit hunian hingga mencapai 11,4 juta unit. Meskipun perekonomian nasional bertumbuh, namun kebutuhan masyarakat terhadap hunian layak terhadang oleh harga mahal.
Di sisi lain, permintaan yang tinggi juga belum mampu diimbangi dengan penyediaan perumahan. “Kita (Indonesia) mengalami defisit 11 jutaan rumah. Permintaan tinggi tapi ketersediaan tak mengimbangi. Ada juga permintaan tinggal tapi harga juga tinggi,” ujar James.
Meikarta beri solusi
Melihat potensi ini, lanjut James, Lippo memutuskan untuk mengembangkan sebuah kota mandiri baru di timur Jakarta, yaitu Meikarta.
Bukan tanpa alasan, Meikarta diyakini akan menjadi jantung perekonomian baru dengan didukung kawasan-kawasan industri yang berlokasi Bekasi dan Karawang, atau yang diistilahkan James sebagai koridof Cikampek.
Hebatnya lagi, Kota Meikarta yang bernuansa internasional, dilengkapi fasilitas infrastruktur terlengkap di Asia Tenggara, ternyata memberi solusi bagi publik aneka latar untuk mendapatkan hunian terbilang murah, karena hanya dipatok Rp127 juta dengan angsuran 20 tahun.
“Membangun perumahan tidak bisa terpisah dengan kebutuhan investasi infrastruktur, tapi ‘cost recovery’-nya seperti apa? Semakin luas tentu akan makin berat sekali. Bekasi dan Karawang, 9,6 juta penduduk dan jantung ekonomi Indonesia ada disana, mobil, motor, kulkas. Sudah saatnya kita semua kembali terjun dan ambil inovasi dan resiko yang besar,” tandas James. (Feber Sianturi/jr & tim — foto ilustrasi istimewa)