Calon Ketua Sinode “Mulai Berkampanye”
TOMOHON, cahayasiang.com ~ Suksesi Komisi Pelayanan Bapa, Ibu, Pemuda, Remaja dan Anak (BIPRA) Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) periode 2018-2021 telah digelar serentak pada tanggal 3 Maret 2018 lalu.
Sejumlah pengamat GMIM mengungkap pendapat dan pandangan mereka terkait dinamika dan hasil akhir dari hajatan 4 tahunan tersebut. Tak sedikit yang khawatir dengan jalannya pemilihan yang masih diwarnai polemic dan dugaan-dugaan yang mengkhawatirkan.
“Saya berani katakan, bahwa jalannya pemilihan pengurus BIPRA Sinode sangat sarat kepentingan diluar misi Gereja itu sendiri. Para calon yang bertarung diduga punya tim pemenangan yang mempraktekkan jurus-jurus mirip pemilihan kepala daerah. Saya tidak tegas katakan, bahwa disana ada money politik, tapi dari desas-desus yang beredar, diduga kuat ada imbalan-imbalan khusus kepada para pemilik hak suara jika memilih kandidat tertentu,” ungkap Johnly SM, salah satu pelayan khusus dari wilayah Tomohon III.
Menurutnya, hal itu bisa juga dilihat dari munculnya figure-figur kuat dari ring pemerintahan yang sebelumnya belum punya ‘nama’ besar dalam pelayanan GMIM.
Sementara itu, Danny, salah satu penatua dari jemaat yang ada di wilayah Manado Utara II berani mengaitkan suksesi BIPRA dengan pemilihan Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS). “Siapa yang menyangka si ini dan si itu keluar sebagai pemenang di komisi ini. Ini juga ada peran dari kelompok-kelompok yang mulai bersiap menggolkan calon ketua Sinodenya,” ujar Danny.
Terkait itu dibenarkan oleh warga GMIM lainnya. “Pemilihan pimpinan BIPRA sudah mirip Pilkada atau Pemilu Legislativ. Tapi ini baru pemanasan. Torang somulai lia tu gerakan tim pemenangan calon ketua Sinode. Tu dia pe tim sudah bergerak turun ke-jemaat-jemaat,” ungkap Sherly Loway, salah satu warga gereja yang ditemui wartawan dikantor Sinode GMIM.
Dalam hal ini, Loway menyindir manuver salah satu personil BPMS yang disebut-sebut ngotot untuk bertarung memperebutkan tunggangan “DB-GMIM I”.
“Kalau pilihan Tuhan, tidak perlulah turun berkampanye apalagi membentuk tim khusus. GMIM bisa terpuruk jauh kalau dipimpin oleh ketua yang menang karena bermanuver seperti itu. Pelayan khusus yang benar, adalah pribadi yang terpilih karena benar dalam melayani sambil berdoa. Tapi saya yakin, pada akhirnya ketua BPMS terpilih saat ini adalah pilihan terbaik Tuhan. Yang bermanuver dan berkampanye tapi tidak benar, pasti akan patah,” pungkasnya. (CS/joppywongkar/01)