Lippo Village, 15/11/18 (CS): Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Pelita Harapan, kembali menunjukkan kepedulian kemanusiaannya dengan menggelar aksi penggalangan donor darah.
Hal ini berangkat dari kesadaran tentang masih defisitnya kantong darah milik Palang Merah Indonesia (PMI), sementara kebutuhan pasien terus bertambah tinggi, membuat pihak Universitas Pelita Harapan (UPH) kembali terpanggil melakukan aksi tersebut.
Dari kawasan kampus UPH Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Banten, Staf Media Universitas Pelita Harapan (UPH) merilis, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPH berhasil menyumbang 478 kantong darah.
Disebutkan pula, persedian kantong darah di Palang Merah Indonesia (PMI) belum mencukupi untuk mengatasi defisit kebutuhan.
Terlebih menurut World Health Organization (WHO), kebutuhan darah di Indonesia per tahunnya mencapai 5,1 juta kantong. Sementara faktanya kurang lebih yang terpenuhi hanya 4,2 juta kantong darah.
“Fakta inilah yang menjadikan BEM UPH setiap tahunnya memasukkan aksi ‘Donor Darah’ sebagai program kerja wajib,” demikian Sherika Anastasia, mahasiswa Akuntansi 2017 yang juga menjadi Ketua Panitia, sebagaimana rilis yang diterima Kamis (15/11/18).
Didukung tiga PMI
Kali ini aksi “Donor Darah” (Blood Donation) merupakan pertama untuk Tahun Akademik (TA) 2018/2019 yang diadakan dengan tema masih sama dengan tahun sebelumnya,yaitu ‘There’s a Hero Inside You’ dan digelar pada 29-31 Oktober 2018 lalu.
Dari 684 peserta aksi donor, pihak penyelengara berhasil mengumpulkan 478 kantong darah.
Blood Donation ini difasilitasi oleh tiga PMI. Yaitu hari pertama oleh PMI Kabupaten Serang dengan 16 tempat tidur dan 13 petugas; hari kedua PMI Kabupaten Lebak dengan 14 tempat tidur dengan 12 petugas; dan hari ketiga oleh PMI Kabupaten Lebak dengan menyediakan 10 tempat tidur dan 10 petugas , serta PMI Kota Tangerang dengan delapan tempat tidur dan sembilan petugas.
Sherika Anastasia menjelaskan, aksi donor darah ini bukan sekedar program kerja tahunan, tapi lebih dari itu BEM ingin terus mengedukasi mahasiswa dan juga sivitas UPH agar terpanggil memberi yang terbaik bagi sesama.
“Selain itu, pemilihan tema aksi donor darah kali ini juga masih sama dengan sebelumnya, yakni ‘There’s a Hero Inside You’, karena kami merasa tema ini paling sesuai dengan fakta yang ada,” ujarnya.
“Bahwa satu kantong darah dapat menyelamatkan tiga nyawa. Apa lagi melihat keadaan bahwa kebutuhan akan kantong darah di Indonesia harus dianggap sebagai kebutuhan yang urgent (mendesak)”.
Cuma bisa diproduksi manusia
Mengapa demikian? Karena, menurutnya, darah hanya diproduksi oleh tubuh manusia, tidak dapat diciptakan secara kimiawi ataupun artificial. Sehingga yang bisa memenuhi kebutuhan ini, pastinya hanya kita sebagai manusia.
“Ketika seseorang mendonorkan darah mereka, mereka sudah menjadi pahlawan bagi orang lain yang membutuhkan darah tersebut. Ini pesan yang ingin selalu kita bagikan,” jelas Sherika.
Pada Blood Donation ini, selain aksi donor darah, para peserta juga dapat melakukan cek kesehatan, yang terdiri dari pengecekan gula darah, kolestrol, dan asam urat.
Sherika menambahkan, dengan terus diadakannya Blood Donation tersebut, diharapkan dapat semakin meningkatkan kepekaan mahasiswa dan sivitas UPH terkait fakta, dimana Indonesia masih sangat kekurangan kantong darah.
“Selain itu, dengan gerakan ini, BEM UPH juga ingin berkontribusi dalam mengurangi kesenjangan antar angka kantong darah yang tersedia dan dibutuhkan di beberapa daerah Indonesia. Nantinya Blood Donation II untuk TA 2018/2019 akan dilakukan kembali pada 4-7 Maret 2019,” demikian Sherika Anastasia. (CS-r/mt/jr)