Jakarta, 3/1/19 (CS): Saat ini, tim Satgas Tinombala TNI-Polri masih mengejar para teroris tersisa di kawasan Poso.
Dilaporkan, para teroris itu, ialah dari jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Ali Kalora.
Kelompok ini kini diperkirakan tingal berjumlah sekitar 10 orang dan masih bergerilya di pegunungan Poso dan Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Hal ini berdasarkan informasi dari saksi mata kasus mutilasi warga yang dilakukan kelompok MIT.
“Kelompok ini hanya memiliki tiga senjata. Dua senjata laras panjang, dimana satu rakitan dan satu senjata laras pendek, juga jenis rakitan, sisanya senjata tajam,” kata Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Rabu (2/1/18) kemarin.
Disebutkan pula, Satgas Tinombala TNI-Polri, memperluas daerah pengejaran terhadap kelompok tersebut. “Satgas Tinombala sudah memiliki pola pengejaran, selain fokus di Poso, juga tentunya pelarian mereka di Parigi Moutong (Parimo) menjadi titik pengejaran satgas,” ujar Dedi.
Selain itu, Satgas juga mengerahkan tim Bina Masyarakat (Binmas) yang bekerjasama dengan elemen masyarakat untuk memberikan pencerahan, edukasi dan pendampingan agar warga Sulteng tidak merasa terancam dengan kelompok tersebut.
“Kami ingin memberikan jaminan keamanan khususnya untuk masyarakat di desa yang berbatasan dengan hutan. Kami lakukan penyekatan dalam rangka memotong jalur distribusi logistik, juga kerja sama dengan masyarakat untuk bisa memonitor lingkungan di sekitar kebun maupun ladang,” ujarnya.
Aman dan terkendali
Dedi mengatakan, situasi keamanan di Sulteng saat ini masih aman dan terkendali.
“Secara umum (keamanan) bisa dikendalikan aparat dan situasi masih kondusif. Masyarakat dapat melaksanakan aktivitasnya sehari-hari baik berkebun, pergi ke ladang,” kata Dedi.
Sebagaimana dilaporkan, kelompok MIT kembali berulah dengan dugaan melakukan pembunuhan disertai mutilasi terhadap seorang warga Sulteng pada Minggu, 30 Desember 2018.
Selain itu, kelompok ini juga menembak dua polisi yang tengah mengevakuasi jasad korban mutilasi tersebut, yaitu dua polisi yakni Bripka Andrew Maha Putra (Resmob Satgas 3 Tinombala) dan Bripda Baso (Sat Intelkam Polres Parimo).
Polisi memastikan korban mutilasi atas nama RB alias Anang, 34 tahun, asal suku Toraja. Korban diketahui pekerja di ladang di sekitar desa tersebut. Polisi yakin jika pelakunya adalah Ali Kalora cs setelah mendapatkan seorang saksi yang kini sudah diamankan oleh Satgas. Saksi tersebut mengonfirmasi sosok pelaku setelah diperlihatkan foto-foto DPO yang dimiliki Polda Sulteng. Demikian Investor Daily. (CS-ID/jr)