Jakarta, 8/3/19 (CS): Di tengah kondisi ekonomi makro nasional bahkan perekonomian global masih belum benar-benar ‘sembuh’, dan adanya tantangan kompetisi yang meningkat dari retailer lain, baik offline maupun online, namun kinerja PT Matahari Department Store Tbk tetap positif dan berdampak pada pertumbuhan cukup signifikan.
Dilaporkan, PT Matahari Department Store Tbk bersandi emiten LPPF berhasil membukukan pendapatan bersih tahun 2018 sebesar Rp10,2 triliun. Angka tersebut meningkat dari pendapatan yang diraih Matahari pada tahun 2017.
CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari, Richard Gibson, menjelaskan, bukan hanya pendapatan bersih yang mengalami kenaikan, melainkan juga penjualan kotor yang meningkat 2,1 persen menjadi Rp17,9 triliun di tahun 2018.
Adapun untuk laba bersih sebelum penurunan nilai investasi nilainya mencapai Rp1,9 triliun atau setara dengan 10,5 persen dari penjualan. Sementara itu, laba bersih setelah penurunan nilai investasi adalah Rp1,1 triliun.
“Pada tahun 2018 bisnis kami dapat tumbuh secara keseluruhan, meskipun terdapat tantangan kompetisi yang meningkat dari retailer lain, baik offline maupun online. Strategi inti kami adalah untuk tetap menyediakan fashion berkualitas dengan harga terjangkau untuk target kami pada segmen menengah,” ujar Richard dalam rilisnya, seperti dilansir WartaEkonomi.co.id di Jakarta, Senin (4/3/19).
Dalam kondisi kuat
Ia menambahkan, pertumbuhan bisnis online milik Matahari juga masih dalam kondisi yang kuat dan akan terus diperkuat melalui solusi Omni channel miliknya dan tambahan merek eksklusif baru untuk melayani pelanggan.
Disebutkan pula, lingkungan ritel secara keseluruhan terus berkembang dengan cepat dan adaptasi dengan tren ini tidak hanya dengan penawaran produk baru, tetapi juga memperbaiki tata letak serta format gerai.
“Kami percaya inisiatif ini akan memberikan dasar yang kuat bagi pertumbuhan kami di masa depan untuk tahun-tahun mendatang”, tambah Richard.
Sebagai informasi, saat ini Matahari mengoperasikan 159 gerai di 75 kota di seluruh Indonesia, setelah membuka empat gerai large format stores baru pada tahun 2018 di Mamuju (Sulawesi), Cilegon (Jawa Barat), Gresik (Jawa Timur) dan Prabumulih (Sumatera Selatan), ditambah dengan 3 specialty stores di Jakarta dan Surabaya (Jawa Timur).
“Kami mengantisipasi pembukaan 4-6 gerai di 2019,” demikian Ricard Gibson. (CS-WE/jr)