CIANJUR (05/03) CS – H. Alvin Nugraha, SH, MKn, LLM, calon legislatif (caleg) Partai Berkarya daerah pemilihan (dapil) Jabar II nomor urut 6, punya cara menarik menghimpun pendukung, yaitu menggratiskan pembuatan akta koperasi bagi warga Cianjur.
“Sampai saat ini sebelas koperasi sudah saya buatkan surat keputusan badan hukumnya dan tanpa bayaran,” kata Alvin Nugraha, pembina LSM Paguyuban Pamacan ini, saat dihubungi Jumat 4 April 2019.
Belakangan, Alvin Nugraha juga menggratiskan pembuatan akta pendirian yayasan. Langkah ini membuatnya banyak berhubungan dengan pesantren, ulama, serta para habaib di Cianjur, dan banyak berdiskusi dengan mereka.

Alvin Nugraha, Caleg DPR RI Partai Berkarya
Menggratiskan pembuatan akta bagi koperasi dan yayasan dilakukan Alvin Nugraha sejak masuk ke Partai Berkarya. Alasannya sederhana, ingin sebisa mungkin membantu masyarakat kecil, pesantren, dan mendekatkan diri ke ulama dan habaib di Cianjur dan Kabupaten Bogor.
“Saya banyak berdialog dengan mereka dan masyarakat di desa-desa, setiap dialog itu saya selalu bertanya kepada masyarakat ‘enakan zaman Pak Harto atau saat ini?, mereka rata-rata mengatakan enakan zaman Pak Harto, di era Pak Harto tidak berisik. Keamanan terjaga, cari uang gampang, harga bahan pokok terjangkau.” ungkap Alvin Nugraha menirukan jawaban masyarakat.
Menurut Alvin, dalam setiap dialog itu pula ia memperkenalkan Partai Berkarya dan visi-nya. Partai Berkarya, peserta pemilihan umum (Pemilu) 2019 nomor urut 7, didirikan Tommy Soeharto – putra bungsu almarhum Presiden Soeharto.
Pak Tommy, demikian Tommy Soeharto disapa pendukungnya, mengusung cita-cita Pak Harto, yaitu menjadikan Indonesia adil-makmur, mandiri pangan dan energi.
“Di setiap kampanye, atau saat pertemuan informal dengan masyarakat, saya selalu katakan Partai Berkarya punya program ekonomi kerakyatan dengan kearifan lokal,” ujar warga Cipanas, Jawa Barat itu.
Menurut Alvin Konsep ekonomi kerakyatan merupakan konsep perekonomian dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Dan kearifan lokal adalah tradisi bertani dan berusaha yang telah ada di masyarakat, yang harus dikembangkan dengan pendekatan modern.
Tidak sekadar menggratiskan pembuatan akta, Alvin Nugraha juga terlibat dalam pembangunan ekonomi rakyat dengan menjadi pembina Dewan Koperasi Indonesia cabang Cianjur. Ia aktif membina usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), membantu koperasi petani.
“Saya juga mengajak UMKM dan koperasi membuat badan hukum. Pembuatan akta saya gratiskan,” ujarnya lagi.
Sebagai notaris, Alvin dikenal kerap menangani tanah sengketa. Salah satu lahan sengketa bertahun-tahun tidak bisa disertifikatkan, tapi dia bisa melakukannya. Bahkan, walikota Bogor pernah bersuaha menyertifikatkan, tapi gagal.
Uluran tangan ke banyak masyarakat membuat Alvin Nugraha dikenal luas. Di setiap kampanye, Alvin Nugraha tak kesulitan menghimpun massa. Bahkan orang-orang yang dibantunya terlibat aktif membantunya.
“Tugas saya tidak sekadar meloloskan diri saya ke DPR RI, tapi membantu Partai Berkarya memperoleh banyak suara dan lolos parlementary threshold,” Tutup Alvin yang juga keturunan Raden Rengga Adiwikarta, bupati Cianjur ke-10 yang mendapat banyak dukungan warga Cipanas. (CS/adv/smsi)
Komitmen Partai Berkarya Prioritaskan UMKM Sejalan Ide Besar Sandiaga Uno
April 5, 2019
JAKARTA (05/04) CS – Partai Berkarya yang memulai upaya meningkatkan kesejahteraan dan keadilan ekonomi dengan memprioritaskan kemandirian ekonomi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sejalan dengan ide besar yang diusung calon wakil presiden no urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno.
Sandiaga Uno dalam berbagai kesempatan berkali-kali menyatakan bahwa sektor UMKM merupakan solusi untuk menciptakan lapangan pekerjaan dalam jumlah besar. Oleh sebab itu, menurut dia, sektor ini harus mendapatkan perhatian lebih besar.
“Kami melihat UMKM adalah solusi untuk penciptaan lapangan pekerjaan. UMKM jumlahnya 99,9 persen dari unit usaha yang dimiliki bangsa,” kata Sandi di berbagai kesempatan, termasuk saat debat Cawapres, pertengahan Maret lalu. Dari total 55 juta unit UMKM yang ada, menurut Sandi, umumnya mereka belum mendapatkan keberpihakan dari segi kebijakan. “Padahal 97 persen lapangan kerja diciptakan dari sektor UMKM,” ujar dia. Karena itulah, Sandi berkali-kali pula menegaskan bahwa pihaknya akan memprioritaskan dan mendorong kemajuan UMKM sebagai sarana mencapai kesejahteraan dan keadilan ekonomi.
Ide Sandi itu telah cukup lama diupayakan Partai Berkarya untuk diwujudkan. Sejak partai bernomor urut 7 itu berdiri tiga tahun lalu, Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto sudah mengampanyekan upaya mencapai kemandirian ekonomi lewat UMKM.
“Caranya, dengan membuat UMKM terpadu sehingga masyarakat, khususnya umat Islam Indonesia, bisa mandiri,” kata Tommy di berbagai kesempatan. Kemandirian ekonomi, yang dalam visi Berkarya merupakan ekonomi dari, oleh dan untuk rakyat itu, antara lain diwujudkan dengan cara membangun sebanyak mungkin usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terpadu. Tidak sekadar menggenjot kemandirian via upaya membina dan memproduksi hasil alam, Partai Berkarya juga mengusahakan sungguh-sungguh penyalurannya melalui ritel yang dibangunnya, yakni gerai ‘Goro’ atau gotong-royong.
“Goro atau ‘gotong royong’ adalah tempat penyaluran bagi UMKM, petani, nelayan dan hasil alam lainnya untuk memenuhi swasembada suatu daerah,” kata Tommy. Saat ini, tak hanya telah berdiri Gerai Goro di kawasan seluas 1,6 hektare di Cibubur, Jakarta Timur. Beberapa toko Goro juga berdiri di berbagai daerah seperti Jayapura, Semarang, dan Magelang, Jawa Tengah, untuk menampung produksi rakyat. Dari sinilah diharapkan akan lahir toko-toko Goro di berbagai kecamatan di Indonesia untuk mendongkrak hidupnya berbagai UMKM.
“Toko Goro saat ini telah jalan dan memang baru berkembang di Jawa Timur dan Jawa Barat. Namun, ke depan kami ingin pada satu kabupaten setidaknya ada satu Toko Goro. Bahkan jika perlu hingga ke kecamatan dan kelurahan,”kata Tommy.
Menurut Tommy, dengan Goro partai nomor urut 7 itu juga berusaha membantu petani memasarkan produknya langsung ke konsumen. Cara ini diyakininya akan membuat petani menikmati harga lebih baik, sementara konsumen pun tidak terbebani harga tinggi. “Selama ini mata rantai yang panjang tidak hanya merugikan konsumen, tapi juga membuat petani tidak pernah makmur,” katanya. (CS/adv/wl)
Titiek Soeharto Yakin Prabowo dalam Kondisi Sehat dan Baik
April 6, 2019

istimewa
YOGYAKARTA (05/04) CS – Siti Hediati Hariyadi atau akrab disapa Titiek Soeharto, tidak banyak terpengaruh aneka rumors yang menyatakan bahwa kondisi Capres no 02 Prabowo Subianto dalam keadaan sakit. Titiek yang lama mendampingi Prabowo itu tahu sejak muda pun Prabowo sangat jarang sakit.
Pernyataan soal keyakinan Titiek akan baiknya kondisi Prabowo itu disampaikan staf pribadi yang selalu mendampingi di setiap acara, Rahmad Widiyanto, dalam pembicaraan telepon dengan wartawan, Jumat 5 April malam. Menurut Rahmad, Titiek yang merupakan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya, partai nomor urut 7, itu sama sekali tidak terlihat gundah dengan berbagai rumors akan kondisi calon presiden no urut 02 tersebut.
“Ibu kan tahu, sejak muda pun Pak Prabowo sangat jarang sakit. Jadi ya Ibu biasa-biasa saja merespons kabar-kabar tersebut. Nggak ada itu terlihat rasa gundah sebagaimana yang Anda tanyakan,” kata Rahmad yang semalam masih berada di Yogyakarta, mendampingi Titiek. Apalagi menurut Rahmad, sebagai pribadi yang lama menjadi seorang prajurit, Titiek tahu bahwa Prabowo terbiasa menjaga kesehatannya dengan berolahraga secara teratur. “Kebiasaan itu tentu tak sepenuhnya hilang,” kata rahmad, yang juga caleg DPR RI dari Partai Berkarya untuk daerah pemilihan Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut.
Ditanya soal kemungkinan hadirnya Mbak Titiek dalam acara Kampanye Akbar di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu 7 April besok, Rahmad mengatakan Titiek kemungkinan besar akan menghadiri even tersebut. “Ini sedang siap-siap berangkat menuju Jakarta,” kata dia semalam.
Pada Jumat 5 April Mbak Titiek hadir dalam kampanye di lapangan Demang Wonopawiro, Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari, Gunung Kidul, DIY. Kampanye yang menghadirkan calon wakil presiden Sandiaga Uno itu dihadiri ribuan warga yang datang dari berbagai pelosok Yogyakarta, tak hanya Gunung Kidul. Hujan yang mengguyur lapangan dan membuat tanah becek, tak menyurutkan semangat mereka hadir dan mendengarkan orasi dari Sandi, Mbak Titiek, Hanafi Rais, politisi Partai Demokrat, Roy Suryo; Ketua DPD Partai Demokrat DIY, Heri Sebayang; dan Wakil Bupati Kabupaten Gunungkidul, Immawan Wahyudi.
Saat tampil ke atas panggung, Sandi mengenakan kaus warna biru dipadu celana krem dan sneakers hitam, serta berkopiah khas Kalimantan yang kemudian dihadiahkannya kepada salah seorang peserta kampanye. “Kalau hujannya masih air tidak apa-apa, dan yang penting jangan lupa tanggal 17 April ke TPS, Tusuk Prabowo Sandi,” ujarnya disambut sorak sorai pendukungnya.
Selain memiliki kaitan politik sebagai pendukung pasangan capres-cawapres 02, Mbak Titiek memang telah lama kenal dekat dengan keluarga besar Sandiaga Uno. Caleg Partai Berkarya untuk Dapil DIY itu pernah bercerita soal kedekatan keluarganya dengan keluarga Sandi.
“Sandiaga Uno itu, ibunya dekat dengan keluarga saya. Mertua Pak Sandi, yakni Pak Abdul Aziz Marzuki adalah sahabat dekat alm Pak Probosutejo,” kata Titiek beberapa waktu lalu.
Sementara dalam orasinya Mbak Titiek kembali berpesan agar warga masyarakat berani memilih pemimpin yang pas dengan hati Nurani. “Pilihlah yang paling pas dengan hati nurani Bapak Ibu semua,” kata Titiek sembari menekankan bunyi pada kata ‘pas’ yang ia katakan.
Titiek juga meyakini, sambutan meriah dari rakyat pada setiap kampanye pasangan Prabowo-Sandi mencerminkan bahwa rakyat sudah sangat rindu dengan pemimpin amanah dan kapabel. Rindu akan pemimpin yang punya kemampuan untuk melakukan perbaikan bagi Indonesia ke depan, yakni yang bisa membangun bangsa, segera mengentaskan kemiskinan dan memerangi kebodohan agar Indonesia bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. (CS/adv/smsi)
Massa Kampanye Akbar Prabowo sambut Istimewa Kehadiran Mbak Tutut dan Titiek Soeharto
April 7, 2019
JAKARTA (07/04) CS – Tiga putri almarhum Presiden Soeharto mendapat sambutan istimewa ratusan ribu pendukung dan simpatisan capres/cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang memadati Kampanye Akbar di Stadion Utama GBK Jakarta, Minggu 7 April 2019.
Massa serentak bertepuk tangan ketika Prabowo menyebut nama Siti Hardiyanti Rukmana alias Mbak Tutut, Siti Hediati alias Titiek Soeharto, dan Siti Hutami Endang Adiningsih alias Mamiek. Tepuk tangan panjang, yang disertai acungan ibu jari dan jari telunjuk, dan baru berhenti setelah Prabowo memulai orasi.
Mbak Tutut tiba lebih awal. Ia memasuki Stadion Utama GBK pukul 03.45. Saat master of ceremony (MC) menyambutnya dengan menyebut nama Mbak Tutut, massa di dalam stadion serempak berteriak Allahu Akbar.
Lautan manusia berbaju putih di Stadion BGK tercipta sejak Sabtu 6 April 2019 sore. Tidak ada kursi kosong. Yang tak kebagian kursi, lesehan di lantai.
Bagian tengah stadion menjadi arena shalat tahajud dan subuh. Ada pembacaan qunut Nazillah untuk saudara Muslim teraniaya di Myanmar, Uighur, Palestina, Taman, Libya, Suriah, dan terutama Indonesia.
Di luar Stadion Utama GBK, ratusan ribu orang berusaha masuk stadion. Mereka tak memaksa karena tahu bagian dalam stadion sedemikian padat oleh massa putih.
Usai shalat subuh, massa bershalawat, dipimpin Cawapres Sandi aga Uno. Massa di luar dan dalam Stadion Utama GBK mengikuti. Emak emak, yang datang dan tak tidur semalam suntuk, terus menggumamkan shalawat dan membiarkan air mata menuruni pipi. Ada yang tersedu dan terisak.
Usai shalawat, Capres Prabowo dan Cawapres Sandiaga Uno tak ingin kehilangan kesempatan menyapa semua. Bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, keduanya berkeliling bagian luar stadion. Seluruh orang berpakaian putih berusaha mendekat seraya meneriakkan nama Prabowo…. Prabowo.
Di atas panggung, Prabowo mengawali orasi dengan ucapan terima kasih kepada Allah, yang memberi kesempatan melawan ketidakadilan dan dekat dengan rakyat.
“Ibu PERTIWI sedang diperkosa. Kekayaan alam kita diperas terus dan hak hak rakyat diinjak indah, ” kata Prabowo, yang disambut teriakan Allahu Akbar.
Prabowo melanjutkan:”Kepala desa dipanggil dan diancam. Kyai dan ulama juga diancam,”
Kampanye Akbar pasangan Prabowo Subianto Sandiaga Uno ini juga dihadiri oleh seluruh petinggi partai pendukung, yakni partai Gerindra, partai Demokrat, PAN, PKS dan Partai Berkarya, partai dengan nomor urut 7 di pemilu 2019 ini. (CS/adv/wl)