Jakarta, 3/5/19 (CS): Tampuk pucuk pimpinan PT Lippo Karawaci Tbk kini telah diserahkan kepada ‘darah muda’ dari generasi ketiga Riady, yakni John Riady, cucu founder Lippo Group, Mochtar Riady, salah satu putra James Riady.
Menduduki pucuk jabatan salah satu lini bisnis properti Lippo Group, yakni sebagai CEO PT Lippo Karawaci Tbk (pengembang terbesar di Indonesia, Red), John Riyadi telah merencanakan berbagai trasnformasi bisnis perusahaan.
John mengatakan, dia akan mengembangkan bisnis propertinya yang akan menggaet pasar millenial, dimana menurutnya, ini memiliki potensi cukup besar.
Namun, untuk bisa membuat pasar millenial melirik produk propertinya, John mengatakan, dirinya akan membuat penawaran yang berbeda. Yaitu dengan membuat konsep kos-kosan ala McDonald’s.
“Anak muda sekarang kos-kosan enggak konsisten standarnya, keamanan enggak terjaga dan sangat basic. Kami akan memberikan konsep standar kos-kosan yang lebih baik. Seperti “McDonald’s of kos-kosan”, rapi, dan bersih,” ujar dia pada acara CEO Talk di Menara Kompas, Jumat (29/3/19) lalu.
Mengikuti gaya hidup milenial
Konsep kos-kosan ala McDonald’s ini muncul mengikuti gaya hidup milenial yang menurutnya memiliki kecenderungan enggan membeli rumah atau tempat tinggal.
John mengatakan, millenial merupakan generasi penyewa yang lebih memilih menggunakan uangnya untuk kepentingan lain dibanding membeli rumah.
“Millenial ini enggan beli rumah. Dulu orang kalau tua beli tanah, mobil sekarang ngapain beli mobil harganya langsung deppressed, mending nge-Grab. Sekarang juga ngapain beli rumah, mereka hidup pindah-pindah, mending nyewa. Generation of renters,” ujarnya, seperti dilansir KOMPAS.com.
John mengungkapkan pula, kaum milenial bukan berarti tak mampu mengelola keuangan mereka ketika memilih untuk tidak menggunakan uangnya untuk membeli rumah.
Namun, mereka memang memiliki prioritas dan nilai-nilai yang berbeda.
“Memang mereka adalah generasi yang lebih experience oriented, enggak begitu mementingkan gue harus beli mobil, gue harus punya rumah di mana, yang penting experience,” demikian John Riady. (CS-KC/jr)