Surabaya, 22/7/19 (CS): Belakangan ini, kasus intoleran makin mengerikan. Sesudah kiai dibacak usai salat subuh, kini pastor dibabat pedang saat memimpin misa. Pembacokan itu terjadi di Gereja St Lidwina, Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pada Minggu pagi (11/2/18) lalu.
Fakta ini membuat Walikota Surabaya, Tri Rismaharini miris. Saat menghadiri acara Rakercab 1 Ansor Surabaya di Surabaya, Minggu (11/2/18), Risma minta GP Ansor turun gunung menangkal radikalisme, menjaga masjid atau mushala di Kota Pahlawan dari intervensi kelompok radikal.
“Ansor tolong ditangani soal masjid dan mushalla agar tidak dimasuki kelompok radikal yang merasa paling benar. Padahal mereka tidak pernah berjuang,” kata Risma di depan peserta Rakercab 1 Ansor Surabaya dan para undangan, Minggu (11/2/18), seperti diberitakan MusliModerat.net.
Bahkan Risma memberikan contoh radikalisme yang terjadi di Kecamatan Tegalsari, Surabaya beberapa waktu lalu. Ia mengungkapkan itu, karena mengetahui peristiwa itu saat dirinya ikut melayat ke tempat anak buahnya.
Upaya pecah belah
Disebutnya, banyak upaya yang ingin memecah belah umat Islam dengan cara-cara seperti itu. “Percuma perjuangan para santri syuhada yang bisa membuat Surabaya seperti sekarang, kalau kita tidak bisa meneruskan perjuangan mereka,” tegasnya.
Untuk itu, Risma juga berpesan agar Ansor dan Banser di Surabaya jangan rendah diri. Serta siap menangkal segala bentuk radikalisme.
Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Surabaya, Faridz Afif juga mencermati masuknya kelompok-kelompok radikal. Salah satunya dengan adanya kasus yang dihadapi Ansor Surabaya, melibatkan seseorang yang mengaku ustadz.
“Kok ada ustadz ceramahnya memakai cara dengan menjelek-jelekkan orang lain, ini ada di Surabaya,” kata Gus Afif.
Gus Afif pun bertekad memberesi, dimana Ansor Surabaya sudah berkomitmen untuk menjaga marwah kebangsaan serta keutuhan NKRI. “GP Ansor sudah terbiasa menghadapi kelompok seperti itu, Bu Wali tidak perlu khawatir,” katanya.
Selain Tri Rismaharini, turut hadir pada acara tersebut Ketua PC NU Kota Surabaya, Muhibbin Zuhri. Sedangkan para pembicara yang hadir di acara diskusi yang digelar Ansor bertema “To be Pemuda Jaman Now”, di antaranya Puti Guntur Sukarno, Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana dan Ketua Bidang Ekonomi GP Ansor Surabaya, Sumantri Sumarno. (CS-MM/jr)