TOMOHON cahayasiang.com ~ Dengan keinginan bersama untuk meningkatkan dan mempererat tali silaturahmi, ada kurang lebih 30 wartawan yang telah berkecipung dalam dunia kewartawanan antara tahun 1950 sampai 2000, baik di media cetak, eleltronik (radio televisi) juga online, beberapa waktu lalu berkempul di Restoran Waroeng Bakar Bakar Tomohon, meletak dasar dan sepakat mendirikan satu wadah berhimpun bernama Forum Wartawan Senior (ForWarS) Sulawesi Utara.
Pertemuam yang dipimpin langsung pemrakarsa, Phill M. Sulu (Majalah Tempo) ini, berjalan penuh semamgat dan demokratis dalam suasana kekeluargaan. Pembentukan forum yang ditandai dengan pemasangan lilin tanda dimualinya kegiatan ForWarS, ditunjuk selaku Sekretaris Jenderal, Drs. B. Wilson Lumi (SKH Cahaya Siang).
Menurut Sulu dan beberapa senior lainnya, memang wadah tempat berkumpul ini akan dirancang berjalam atas azas kebersamaan. Jadi, semua memiliki tanggung jawab yang sama guna mengawal kelanjutan ForWars agar tidak mentok di tengah jalan. “Penunjukkan seorang Sekjen semata dimaksudkan biar ada yang mengatur lancarnya komumikasi di antara sesama anggota, menangani semua rencana dan program kegiatan Forwars,” jelas Sulu yang memulai karier jurnalisnya sejak zaman sebelum Permesta ini.
Pertemuan ini juga menyepakati rencana bersama menerbitkan e book atau buku cetak, rangkuman pengabdian (biografi singkat) para jurnalis senior yg tergabung dalam Forwars Sulut.
Selain itu, akan diatur kegiatan sosial dalam bentuk solidaritas dan kepedulian antarpeserta forum, berupa pemberian santunan sukarela kepada keluarga anggota yg sakit atau dirundung duka.
Dan, tambah Sulu, secara berkala bila dianggap perlu diadakan sharing atau tukar pendapat dengan kalangan jurnalis yg tergolong yunior.
Sementara itu, Sekjen ForWars Sulawesi Utara, Wilson Lumi, mengatakan pendirian forum ini tidak bermaksud mengesklusifkan diri untuk terpisah dari teman-teman wartawan yang lebih muda akan tetapi forum ini hanya sebagai wadah silaturahmi, sarana kreasi (tetap berkarya) dan kegiatan sosial.
Awalnya, kata Wilson, beberapa senior (mengaku) dalam satu kesempatan, ngobrol tentang rekan-rekan wartawan yang sudah pergi mendahului kita menghadap Sang Bapa dan beberapa teman yang sempat dirawat di Rumah Sakit, namun informasi penting tersebut tidak sampai diketahui.
“Nah, ini masalah. Masa teman meninggal atau sakit, kita tidak tahu. Mencermati masalah tersebut, para senior memprakarsai terbentuknya forum ini. Karena kita merasa wadah ini positif tujuannya, yah kita supportlah,” ujar Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS) Propomsi Sulawesi Utara ini menjelaskan.
Ditambahkan Deivie Rondonuwu, sampai saat imi, ForWarS sudah miliki anggota (tercatat) sebanyak 89 anggota sejak dibentuk pada 21 September 2019 lalu. “Pertemuan kedua akan berlangsung Oktober 2019, bertempat di Kota Mamado (lokasinya ditentukan kemudian),” ujar pemilik penerbitan Suluh Merdeka ini memberi informasi.
Beberapa senior tampak bersemangat hadir di pertemuan perdana tersebut, diantaranya, Simon Petrus Goni yang lebih dikenal dengan panggilan Spego didampingi istri tercintanya, Juddy Goni Lapian. Kemudian, Phill Sulu, Alfons Lontah, Lexi Mamgumdap, Boy F. Warouw, Diana Mallo, Ferry Rende, Joab Palilingan, Midun Loho, Ramly Husain, Ramom Wowor, dan benerapa penginsiatif lainnya.
Sedikit tentang ForWarS Sulut, bahwa Grup bersifat tertutup. No SARA. Anggotanya wartawan yang telah berkiprah dalam dunia pers dibawah tahun 2000. Tanpa batasan umur. Bisa tinggal di luar Sulut dengan catatan pernah sebagai wartawan di Sulawesi Utara.
ForWarS Sulut dibentuk bertujuan untuk membina profesionalisme jurnalis dan mengawal marwah kewartawanan sesuai kode etik pers. Menjunjung tinggi asas kekeluargaan, baku hormat dan baku beking pande, saling mendukung, bukan tempat debat kusir, dan jauh dari kepentingan warna politik. (CS/jongky/wl)