CAHAYASIANG.COM, MANADO – Penyebaran covid 19 di Kota Manado memakan korban balita (bayi dibawah lima tahun). Bayi 1 tahun asal Kota Manado yang diumumkan satgas covid 19 melalui juru bicara dr Steven Dandel merupakan pasien dengan nomor 93.
Balita ini, menurut dr Dandel telah diupayakan perawatannya oleh para dokter ahli. Namun karena selain terjangkit Covid-19, bayi tersebut memiliki penyakit penyerta lain berupa pneumonia dan kurang gizi, maka akhirnya meninggal di RSUP Prof Kandou Manado.
Dengan tertambah satu pasien positif Covid-19 yang meninggal, maka jumlah Pasien Positif Covid-19 di Sulut yang meninggal sudah 7 orang.
Redaksi cahayasiang.com berhasil menelusuri informasi asal dan keberadaan keluarga korban. Bayi lelaki yang berinisial “JW” ini berasal dari keluarga Pra Sejahtera (miskin) dan berdomisili di kelurahan Bumi Beringin Kecamatan Wenang Kota Manado.
Berdasarkan penyampaian dr Dandel bahwa balita korban covid 19 ini tidak memiliki riwayat perjalanan tetapi memiliki penyakit penyerta dan gizi buruk. Salah seorang warga kelurahan bumi beringin yang namanya tidak ingin diberitakan berhasil dimintai informasi, mengatakan bahwa keluarga bayi tersebut merupakan keluarga pra sejahtera (miskin)
“Ayah dari balita tersebut hanya seorang buruh bangunan dan anak bungsu dari enam bersaudara ini hanya makan bubur saring setiap hari,” kata sumber, dan mereka tinggal beberapa keluarga dalam satu rumah.
Keluarga yang luput dari perhatian warga ini menjadi buah bibir saat kematian bayi mereka yang terpapar positif covid 19. Sementara itu dari data satgas covid19 kota manado melalui covid19.manadokota.go.id yang dipantau redaksi kelurahan Bumi Beringin tidak memiliki ODP dan PDP seminggu yang berjalan ini, sementara bayi ini telah menjalani perawatan di RSUP Kandouw sekitar 2 minggu.
Lurah Bumi Beringin , Sandra Oroh, SH yang dihubungi wartawan mengatakan Pemerintah Kelurahan telah melakukan upaya dalam rangka pencegahan pasca kematian bayi tersebut. “Kami telah memberi pengarahan kepada keluarga untuk diperiksa melalui rapid test besok (18/5), kami sudah koordinasi dengan Puskesmas Wenang untuk pelaksanaan tracing besok,” kata Sandra
Selain memberi pengarahan Lurah Oroh dan beberapa kepala lingkungan dan sebagian masyarakat berempati membantu keluarga dengan akan menyiapkan sembako khusus kepada mereka sebagai korban covid19. “Kebetulan mereka juga adalah penerima bantuan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) dari Kementerian Sosial,” ungkap Lurah Oroh
Camat Wenang Desi Kalalo, SE, MAP mengatakan bahwa kasus kematian bayi yang terkonfirmasi positif ini adalah kasus korban pertama yang meninggal akibat corona dikecamatan wenang. “Saya akan berkoordinasi dengan pemerintah kelurahan Bumi Beringin untuk melakukan pencegahan dan penanganan diwilayah tersebut sebelumnya ada juga korban PDP yang meninggal disana,” ujar Kalalo.
Pemerhati anak yang juga Guru Sekolah Minggu, Vivi Kaunang berharap perhatian pemerintah dan lembaga terkait terhadap keluarga pra sejahtera yang memiliki anak balita.
“Anak-anak harus diberi perhatian khusus dalam soal kesehatan dan keluarganya, apalagi dimasa kesulitan pandemi ini, jangan mereka terkesan tidak diperhatikan,” kata Kaunang
Senada dengan Kaunang, Didi Lumalente warga Bumi Beringin juga menegaskan peranan pemerintah dalam menangani covid 19 agar dapat dilakukan secara menyeluruh baik pencegahan, penanganan, maupun proteksi terhadap kebutuhan masyarakat.
“Kalau warga miskin kong dorang so nda kerja trus sakit gampang terjangkit penyakit karna imun menurun, makanya pemerintah juga harus serius memperhatikan mereka supaya tidak ada korban lagi sperti ini , apalagi anak-anak,” tegas Didi Roa sapaan akrabnya.
Menyiasati perkembangan penyebaran covid 19 dikota Manado secara khusus maka dibeberapa kelurahan telah dibentuk Satgas Covid 19. Satgas ini diharapkan dapat bersama membantu pemerintah menangani penyebaran virus corona dari wilayah kelurahan termasuk membantu memberi pemahaman kepada masyarakat agar dapat berperan aktif menangani covid 19.
Sampai saat ini di Sulawesi Utara tercatat sudah 7 anak terpapar positif covid 19 termasuk balita asal Manado yang meninggal ini. (*)