Foto Kota Manado di malam hari
CAHAYASIANG.COM, MANADO – Pemerintah Daerah menggeser beberapa anggaran guna menangani penyebaran covid 19 termasuk di Sulawesi Utara.
Provinsi Sulawesi Utara merealokasikan anggaran Rp 96 miliar untuk menangani Covid-19 dan memperkecil dampak pukulan wabah itu pada perekonomian daerah. Ditambah dengan anggaran dari 15 kota dan kabupaten, total dana yang digelontorkan mencapai Rp 404,4 miliar.
Pemkot Manado menyiapkan anggaran 30 Milliar lebih untuk penanganan corona. Beberapa anggaran digeser untuk menopang penanganan covid 19 dikota Manado yang saat ini menjadi pusat penyebaran terbesar di Sulawesi Utara (sudah 141 kasus positif dari 230 kasus di Sulut).
Salah satu event besar yang diprogramkan Dinas Pariwisata Kota Manado adalah Manado Fiesta dan ditahun 2020 ini pelaksanaannya mengalami kendala akibat pandemi corona.
Ketua Panitia Manado Fiesta 2020 Coreta Kapoyos mengatakan pelaksanaan Manado Fiesta 2020 ditunda. “Manado Fiesta postpone (ditunda) dulu sambil melihat situasi dan kondisi yang ada,” ujar Coreta Kapoyos.
Untuk sementara, fokus utama dari Manado Fiesta adalah untuk kegiatan sosial, apalagi saat ini, dimana sektor ekonomi dan sosial membutuhkan banyak perhatian.
“Tapi lebih diutamakan pada kegiatan sosial, jadi sementara kegiatannya Manado Fiesta Peduli,” ujar Coreta Kapoyos.
Coreta menambahkan, kegiatan Manado Fiesta Peduli berupa pembuatan tempat cuci tangan dan sabun di beberapa tempat, serta penyaluran masker dan hand sanitizer kepada masyarakat.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kota Manado, Lenda Pelealu melalui Kabid Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Abdiel Bajen menjelaskan untuk tahun 2020 ini, Pemkot Manado akan coba mengembangkan Manado Fiesta Virtual Festival.
“Kita sedang mengembangkan konsep Manado Fiesta Virtual Festival, dimana agenda-agenda 7F di Manado Fiesta akan kita tampilkan secara online,” ungkap Bajen, Rabu (20/5/2020) sebagaimana dilansir komentar.id
Menanggapi konsep Manado Fiesta Virtual ini berbagai tanggapan muncul dari ratusan netizen di sosial media. Netizen mengkritik kebijakan dinas pariwisata kota Manado yang dianggap tidak relevan menggelar event di saat masa pandemi ini, mereka menuding Pemkot tidak tanggap dengan situasi yang ada.
“Sebaiknya pemkot tanggap dan lebih serius menangani corona di manado, karena semakin bertambah kasusnya, bukannya membuang anggaran untuk kegiatan yang tidak ada relevansinya, apakah kita akan mendatangkan wisatawan dimasa pandemi ini, walau hanya dilakukan secara virtual tapi tetap mengeluarkan anggaran, bijaklah pemkot,” kata Feronika, warga Paal Dua
Berbeda dengan Roger warga Malalayang, dia memberi masukan agar Pemkot Manado menggunakan anggaran Manado Fiesta untuk membantu dampak akibat penyebaran corona di Manado yaitu dengan mempersiapkan bantuan sosial tahap kedua, karena menurutnya masih banyak warga yang belum tersentuh bantuan pemerintah.
Sementara itu pula pantauan redaksi, jalanan di beberapa ruas kota Manado semakin ramai , apalagi menjelang lebaran. Pemerintah terus menghimbau warga untuk tetap tinggal dirumah dan beraktivitas dirumah sekalipun ini ditantang oleh sebagian netizen dengan alasan harus bekerja memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. (*)