CAHAYASIANG.COM, BITUNG – Menurut laporan Badan Pusat Statistik Republik Indonesia bahwa di kuartal II tahun 2020, sektor pertanian memberikan kontribusi tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dibanding sektor-sektor unggulan lainnya.
“Hal ini tentu memberi motivasi bagi kami komunitas petani di daerah bahwa usaha pertanian itu memiliki probabilitas yang luar biasa demi kesejahteraan petani kedepan dan Indonesia sebagai negara agraris yang mulai sadar akan sumber daya yang dimiliki dan sedang mempersiapkan pembangunan Lumbung Pangan Nasional Modern (Food Estate) di pulau Kalimantan sesungguhnya memiliki peluang besar untuk menjadi Lumbung Pangan Dunia dimasa datang dan kami sangat bangga bisa berkontribusi dari daerah”, ungkap Henry Roy Somba, ST selaku ketua Gerakan Petani Milenial Kota Bitung Sulawesi Utara.
Kami akan terus menggerakkan generasi muda dan masyarakat umum yang memiliki minat bertani untuk terus berproduksi serta tetap konsisten untuk mentransformasi konsep pertanian modern di Kota Bitung melalui model pertanian organik dalam upaya menyiapkan pangan sehat bagi masyarakat, tambah henry.
Setelah sukses meluncurkan program Bitung Organic Urban Farming setahun yang lalu (6 november 2019) di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Kota Bitung dan diikuti dengan membangun demonstration plot kebun organik di tempat – tempat lain maka pada tahun 2021 Gerakan Petani Milenial Kota Bitung sedang mempersiapkan konsep pertanian organik berbasis teknologi (Bitung Organic Smart Farming) serta mendorong Kota Bitung menjadi sentra pertanian organik modern di Timur Indonesia yang draft konsepnya saat ini sedang dipersiapkan.
Targetnya, program ini akan memberi efek domino yang besar terhadap kesehatan serta kesejahteraan masyarakat Bitung secara umum dan daerah-daerah di Indonesia Timur bisa melakukan studi tiru di Bitung sehingga juga bisa menunjang sektor pariwisata yang menjadi salah satu sektor prioritas pembangunan kota.
Gerakan Petani Milenial yang sangat eksis di Kota Bitung beberapa tahun terakhir memang memberi wajah baru kota Bitung sebagai kota pertanian modern meski sejak dulu dikenal sebagai kota maritim. Gerakan muda ini terus aktif karena disupport penuh oleh pemerintah kota yang telah membekali para petani milenial sebelumnya melalui studi banding ke pulau jawa diawal tahun 2020.
Dukungan nyata sangat terlihat diberbagai kegiatan yang dilakukan selalu dihadiri oleh Wallikota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban (saat ini sedang cuti kampanye) sekaligus terus memberi motivasi dan semangat kepada kawula muda yang senang bertani.
Walikota Bitung Max Lomban sebelum cuti telah menitipkan pesan kepada saya untuk terus berkegiatan dan produktif menghasilkan pangan ditengah pandemi covid 19 agar tidak terjadi krisis pangan dan bisa membantu ekonomi masyarakat, beber henry.
Pak MJL (Sapaan Akrab Max Jonas Lomban) juga memberi wacana kepada saya bila kedepan Bitung bisa kita jadikan pusat perdagangan komoditas pangan organik untuk diekspor ke negara-negara maju yang memiliki permintaan besar akan pangan organik seperti Amerika, China, Jepang yang selama ini kita kirimi pangan hasil laut dan kedepan juga kita bisa buka jalur ekspor komoditas pangan hasil tani. Bila stok kita tidak mencukupi, kita punya cadangan hasil tani dari daerah-daerah sekitar di Sulawesi Utara.
Intinya kita berproduksi sesuai kemampuan lahan yang ada, sisanya kita minta pasokan dari daerah sekitar untuk memenuhi kuota ekspor. Yang terpenting sekarang melalui petani milenial kita geliatkan terlebih dahulu, ikuti prosesnya dan kedepan kita tangkap peluang ini demi kesejahteraan kota. Tutup henry menceritakan beberapa petikan diskusinya bersama Max Lomban. (*****)