CAHAYASIANG.COM, MANADO-Ada yang menarik dari Ibadah perayaan Natal ke-dua Jemaat GMIM Damai Bukit Moria Singkil, Kecamatan Singkil, Sabtu (26/12/20). Bagaimana tidak, ada sekira 12 orang anak yang dibawa para orang tua masing-masing untuk mengikuti pelayanan Sakramen Baptisan Kudus bersamaan dengan ibadah Natal hari ke-dua.
Menurut Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) GMIM Damai Bukit Moria Singkil (DBMS), Pdt Agnes Febry Lalawi Langoy STh,
Ini agak berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, di masa Pandemi Covid-19 justru para orang tua sangat antusias berkerinduan membawa anak dipersekutukan dalam sakramen baptisan Kudus.
” Namun ini juga sekaligus merupakan tantangan kedepan. Semoga 12 anak yg dibawa betul-betul mendapatkan pendidikan iman yang benar dari orang tua maupun orang tua baptis dalam membentuk karakter sebagai anak yang takut akan Tuhan,” harap Langoy.

Foto bersama pendeta dan pelsus DBMS usai ibadah.
Sementara itu, Pdt Jacqueline S Simbong Labada STh, sebagai khadim pada ibadah tersebut, lewat khotbahnya mengingatkan para orang tua maupun orang tua baptis serta jemaat agar belajar dari sikap sosok Yusuf suami Maria yang dengan heroik berupaya melindungi Isteri dan Anaknya dari ancaman pembunuhan Raja Herodes.
“Namun sungguh miris, sering terjadi justru orang tua justru mengeksploitasi anak, berkata dan melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap istri dan anak, tekan Labada.
Karenanya, Pendeta bersuara emas ini mengajak jemaat serta para orang tua untuk berperan aktif dalam membentuk karakter iman anak.
” Pesan Firman saat ini, stop kekerasan terhadap perempuan dan anak. Mulailah dari keluarga masing-masing,” tandas Labada.(alf)